Filsafat pendidikan dalam kehidupan
sehari-hari, jiwa manusia terpenuhi dengan urusan dan pelik liku kehidupan.
Kehidupan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, semua kehidupan
tidak lepas dari dimensi waktu (Dimensi Of Time). Filsafat pendidikan di
indonesia bayak pengolahan dari bangsa pribumi dan disisi lain ada juga yang
menerapkan konsep filsafat pendidikan dari tokoh-tokoh islam, seperti, Imam al-Ghazali,
Ibnu Kholdun, Al-Zar Nuji, kebanyakan dari pendidikan pesantren. Sasaran
filsafat pendidkan yang dimaksud penulis adalah sasarannya adalah Konsep jiwa
manusia untuk mencapai “paham dan kesadaran” anak didik, yang kita mengerti dan yang kita pahami kadang
berbeda-beda separti kata imam al-Ghazali mengatakan bahwa konsep jiwa adalah
yang tertanam kuat dalam diri manusia, adapun diliahat dari segi biologi jiwa
itu adalah hati. Maka dari sini penulis mengambil tulisan dari buku sejarah
filsafat cina yang ditulis oleh Fung Yu Lan. Tujuan penulis disini adalah untuk
membagi tulisan dan bacaan serta wawasan yang penulis dapatkan dari bacaan. He
he..lansung aja deh.
About Me
- Unknown
Budaya Harus Di Pertahankan
demi waktu yang terus berputar dan berganti......
dunia sudah tua banget, maka dari itu kami segenap pecinta budaya sasak , harus mempertahankan bahasa, seni, budaya,dan wisata yang ada di pulau lombok....
dunia sudah tua banget, maka dari itu kami segenap pecinta budaya sasak , harus mempertahankan bahasa, seni, budaya,dan wisata yang ada di pulau lombok....
Powered by Blogger.
Tulisan Populer
-
> Kalo ga ada kerjan pasti kayak gini nih…….ok kita mulai aja ….. Dalam bahasa sasak terdapat sasak halus dan sasak sedang-sedang (bu...
-
Sebelumnya aku minta maaf yah....coz lama terbitnya... aku sekarang lagi sibuk skripsi....tapi alhamdulillah dengan p permintaan dari saha...
-
Mun kepait nyelem nyelili Maraq kisap beceraken Mun bedait dalem mimpi Maraq idap jari penganten Goroq2 gaji Piringku belah empat Ama...
Monday 12 November 2012
Sunday 11 November 2012
Protes Tuhan
Bismillahirrohmanirrohiim
Manusia mulia karena ia bisa berpikir dengan akalnya, kini manusia telah mampu merealisasikan yang telah lama diimpikannya untuk menerobos batas bumi guna menemukan keajaiban dan rahasia alam semesta ini. Kenyataan ini telah membawa manusia semakin dekat kepada hakikat yang ada dibalik penciptaan dunia ini. Semakin jauh ia menerobos semesta raya ini dan mempelajari dunia-dunia lain dari yang Maha Pencipta, ia semakin terkesan dengan keseimbangan dan keserasian yang ia temui dalam segala aspek.
Dari pengamatannya, ia dapat melihat dengan jelas bahwa tidak terdapat variasi (yang salaing bertentangan) dalam hukum alam. Semuanya merefleksikan adanya satu kesatuan yang membuktikan keagungan dan ke-Esaan keagungannya.
Malam senin 04/03/12 penulis dilokasi P2M (istilah KKN) yang diselenggarakan oleh IDIA prenduan bertempat disebuah desa kecamatan Ganding kabupaten sumenep, malam tersebut sungguh meriah dengan adanya lomba puisi tingkat SMP dan SMA, waktu demi waktu tepat pukul 21:18, ada dua seorang pemuda naik panggung yang telah disipkan oleh panitia lomba dan ia membaca puisi dengan diiringi lagu budaya madura (maaf penulis masih belum banyak ngerti bahasa madura) oleh salah satu temannya. Pada Detik 00:45 inilah zaman gila... memgan kita..kita ikutan gila, ingat...ingat maka kita tidak kebagaian apa apa,ingat....ingat... seuntung-untungnya orang gila, lebih untung persilatan latihan walau pun kemesir, .......,tertawa dan tertawa inilah gila dalam kurun-kurun ketuhanan. Tepat pada menit ke 09:49, ia berteriak, Tuhan-tuhan..... kenapa aku belum memeluk kemarahan dan tawa, ha ha..... engkau pun nyengir dalam pedih, tapi engkau bicara padaku tuhan itu sempurna, apa itu satu dua empat atau lima?, bahkan seluruh.... tuhan itu dalam ayat-ayat satu saja...kamu tuhan kamu tuhan...hantu...tuhan han-tu tu-han tuhantu..
Label:
ILMIYAH
Subscribe to:
Posts (Atom)