Filsafat pendidikan dalam kehidupan
sehari-hari, jiwa manusia terpenuhi dengan urusan dan pelik liku kehidupan.
Kehidupan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, semua kehidupan
tidak lepas dari dimensi waktu (Dimensi Of Time). Filsafat pendidikan di
indonesia bayak pengolahan dari bangsa pribumi dan disisi lain ada juga yang
menerapkan konsep filsafat pendidikan dari tokoh-tokoh islam, seperti, Imam al-Ghazali,
Ibnu Kholdun, Al-Zar Nuji, kebanyakan dari pendidikan pesantren. Sasaran
filsafat pendidkan yang dimaksud penulis adalah sasarannya adalah Konsep jiwa
manusia untuk mencapai “paham dan kesadaran” anak didik, yang kita mengerti dan yang kita pahami kadang
berbeda-beda separti kata imam al-Ghazali mengatakan bahwa konsep jiwa adalah
yang tertanam kuat dalam diri manusia, adapun diliahat dari segi biologi jiwa
itu adalah hati. Maka dari sini penulis mengambil tulisan dari buku sejarah
filsafat cina yang ditulis oleh Fung Yu Lan. Tujuan penulis disini adalah untuk
membagi tulisan dan bacaan serta wawasan yang penulis dapatkan dari bacaan. He
he..lansung aja deh.
Kedudukan filsafat dalam
peradaban cina bisa disamakan dengan kedudukan agama pada peradaban-peradaban
lain. Di Cina, filsafat selalu menjadi perhatian bagi setiap orang yang
berpendidikan. Pada masa lalu, jika seseorng merupakan orang yang berpendidikan, maka pendidikan yang ia
terima adalah bidang filsafat. Ketika
anak-anak masuk sekolah, maka buku yang empat (The Four Book), terdiri
dari untaian ajaran Conficius (Confucius Analects), buku Mencius (Book of
Mencius), pelajaran Agung (The Great Learning) dan doktrin jalan tengah
(The Doctrine Of The Mean), merupakan buku-buku yang pertama kali meraka
baca. Buku yang empat itu adalah naskah-naskah yang terpenting dari filsafat
pengaut Neo-Confusionisme.
Kadang ketika anak-anak baru mulai belajar membaca
huruf, mereka diberi sejenis buku pelajaran (TexBook) membaca. Buku ini
dikenal dengan buku klasik tiga huruf (Tree Caracter Classic), dan
disebut demikian karena masing-masing kalimat di dalamnya terdiri dari tiga
huruf yang diatur sedemikian rupa sehingga ketika dibaca mereka menghasilkan
efek Ritmik, dan dengan demikian membantu anak-anak untuk mengingatkan secara
mudah. Buku ini sesungguhnya adalah buku tingkat dasar, pernyataan yang paling
awal di dalamnya adalah bahwa “ kodrat manusia pada awalnya adalah baik”
peryataan ini adalah salah satu gagasan fundamental dalam filsafat Mencius. (berambung)
Oleh Hartono Juanaidi,S.Pd.I
Ditulis pada 12-12-12
untuk mengisi kekosongan kegiatan dalam kehidupan
0 komentar:
Post a Comment