Monday 12 November 2012

Sejarah Filsafat Pendidikan Cina


Filsafat pendidikan dalam kehidupan sehari-hari, jiwa manusia terpenuhi dengan urusan dan pelik liku kehidupan. Kehidupan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, semua kehidupan tidak lepas dari dimensi waktu (Dimensi Of Time). Filsafat pendidikan di indonesia bayak pengolahan dari bangsa pribumi dan disisi lain ada juga yang menerapkan konsep filsafat pendidikan dari tokoh-tokoh islam, seperti, Imam al-Ghazali, Ibnu Kholdun, Al-Zar Nuji, kebanyakan dari pendidikan pesantren. Sasaran filsafat pendidkan yang dimaksud penulis adalah sasarannya adalah Konsep jiwa manusia untuk mencapai “paham dan kesadaran” anak didik,  yang kita mengerti dan yang kita pahami kadang berbeda-beda separti kata imam al-Ghazali mengatakan bahwa konsep jiwa adalah yang tertanam kuat dalam diri manusia, adapun diliahat dari segi biologi jiwa itu adalah hati. Maka dari sini penulis mengambil tulisan dari buku sejarah filsafat cina yang ditulis oleh Fung Yu Lan. Tujuan penulis disini adalah untuk membagi tulisan dan bacaan serta wawasan yang penulis dapatkan dari bacaan. He he..lansung aja deh.

Sunday 11 November 2012

Protes Tuhan

BANTAH TUHAN-TUHANTU-HANTU ? 
Bismillahirrohmanirrohiim 
Manusia mulia karena ia bisa berpikir dengan akalnya, kini manusia telah mampu merealisasikan yang telah lama diimpikannya untuk menerobos batas bumi guna menemukan keajaiban dan rahasia alam semesta ini. Kenyataan ini telah membawa manusia semakin dekat kepada hakikat yang ada dibalik penciptaan dunia ini. Semakin jauh ia menerobos semesta raya ini dan mempelajari dunia-dunia lain dari yang Maha Pencipta, ia semakin terkesan dengan keseimbangan dan keserasian yang ia temui dalam segala aspek. 

Dari pengamatannya, ia dapat melihat dengan jelas bahwa tidak terdapat variasi (yang salaing bertentangan) dalam hukum alam. Semuanya merefleksikan adanya satu kesatuan yang membuktikan keagungan dan ke-Esaan keagungannya. Malam senin 04/03/12 penulis dilokasi P2M (istilah KKN) yang diselenggarakan oleh IDIA prenduan bertempat disebuah desa kecamatan Ganding kabupaten sumenep, malam tersebut sungguh meriah dengan adanya lomba puisi tingkat SMP dan SMA, waktu demi waktu tepat pukul 21:18, ada dua seorang pemuda naik panggung yang telah disipkan oleh panitia lomba dan ia membaca puisi dengan diiringi lagu budaya madura (maaf penulis masih belum banyak ngerti bahasa madura) oleh salah satu temannya. Pada Detik 00:45 inilah zaman gila... memgan kita..kita ikutan gila, ingat...ingat maka kita tidak kebagaian apa apa,ingat....ingat... seuntung-untungnya orang gila, lebih untung persilatan latihan walau pun kemesir, .......,tertawa dan tertawa inilah gila dalam kurun-kurun ketuhanan. Tepat pada menit ke 09:49, ia berteriak, Tuhan-tuhan..... kenapa aku belum memeluk kemarahan dan tawa, ha ha..... engkau pun nyengir dalam pedih, tapi engkau bicara padaku tuhan itu sempurna, apa itu satu dua empat atau lima?, bahkan seluruh.... tuhan itu dalam ayat-ayat satu saja...kamu tuhan kamu tuhan...hantu...tuhan han-tu tu-han tuhantu..